Kamis, 07 Desember 2017

Kesadaran keamanan Cyber Indonesia peringkat 70 Dunia

Kesadaran Keamanan Siber Indonesia Peringkat ke-70 Dunia

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyatakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap keamanan siber masih sangat rendah. Budaya tersebut menurutnnya, tidak perlu muluk-muluk dengan teknologi canggih, tetapi bisa dilakukan mulai dari setiap individu.

"Sederhana, semua dimulai dari kita sendiri. Kita ini belum memiliki budaya cyber security. Contoh, ini kan teman-teman ada yang pakai Gmail, Yahoo. Kapan terakhir ganti password?" ujarnya pada awak media saat ditanyai mengenai kondisi keamanan siber di tanah air pada acara Cyber Security Indonesia 2017 di JCC, Rabu (6/12).

Dia meminta sosialisasi mengenai keamanan siber digencarkan, sebab Indonesia masih berstatus sebagai negara yang paling rendah keamanan sibernya.

Dilihat dari Index Security, frekuensi Indonesia diserang peretas masih di atas rata-rata dibanding negara lain di dunia.


Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, menyatakan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap keamanan siber masih sangat rendah. Budaya tersebut menurutnnya, tidak perlu muluk-muluk dengan teknologi canggih, tetapi bisa dilakukan mulai dari setiap individu.

"Sederhana, semua dimulai dari kita sendiri. Kita ini belum memiliki budaya cyber security. Contoh, ini kan teman-teman ada yang pakai Gmail, Yahoo. Kapan terakhir ganti password?" ujarnya pada awak media saat ditanyai mengenai kondisi keamanan siber di tanah air pada acara Cyber Security Indonesia 2017 di JCC, Rabu (6/12).

Dia meminta sosialisasi mengenai keamanan siber digencarkan, sebab Indonesia masih berstatus sebagai negara yang paling rendah keamanan sibernya.

Dilihat dari Index Security, frekuensi Indonesia diserang peretas masih di atas rata-rata dibanding negara lain di dunia.

"Ini sederhana, membuat diri kita sadar akan keamanan siber. Kartu, akun email kita itu rentan terhadap security breach," jelasnya.

"Jadi kalau kita rutin mengganti password akun email kita, apalagi akun email yang umum seperti Gmail Yahoo dan perusahaan, itu setengah kita atau 50 persen kita terhindar dari security breach."

Meski hanya melakukan langkah yang sederhana, Rudi menilai rutin mengganti kata kunci surel akan berdampak besar pada ketahanan siber Indonesia. Selebihnya, Rudi meminta korporasi untuk melakukan tugasnya memperkuat pengamanan terhadap pelanggan.

"Hal itu akan memberi pengaruh dari ketahanan siber security kita. Jadi kita tidak usah berpikiran yang canggih, biarkan korporasi melindungi dirinya dari siber breach. Tapi kita sebagai masyarakat sadar ganti pin ATM dan password email aja dulu," tutupnya.


[ sumber: https://www.cnnindonesia.com/ ]

0 komentar:

Posting Komentar